Senin, 31 Maret 2014

Keselamatan tak terpisahkan dengan Disiplin.. J. Bridges

Allah tidak pernah menyelamatkan orang, lalu meninggalkan mereka untuk melanjutkan hidup yang tidak dewasa dan berdosa. Orang yang diselamatkanNYA, didisiplinkanNYA pula. Filipi 1:6 "IA, yang memulai pekerjaan yang baik diantara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus".
Pemikiran ini memberi dorongan sekaligus menuntut perhatian serius kita. Memberi dorongan karena menjamin pertumbuhan rohani kita tidak diserahkan kepada inisiatif kita, juga tidak bergantung kepada hikmat kita untuk mengetahui di wilayah mana dan ke arah mana kita harus bertumbuh. Sebaliknya, Allah sendirilah yang memulai dan mengarahkan pertumbuhan rohani kita. Hal ini bukan berarti kita tidak bertanggung jawab untuk menanggapi pelatihan rohani Allah, Bapa kita, dalam hidup kita. Hal ini berarti Dialah yang bertanggung jawab melatih kita.
Pada saat bersamaan, tak terpisahnya anugrah Allah dengan disiplin rohani merupakan kebenaran yang menuntut perhatian serius kita. Kita hanya perlu melongok dunia kekristenan, khususnya di USA untuk mendapati sejumlah besar orang yang mengaku sudah pernah beriman kepada Kristus tetapi nampaknya belum mengalami pendisiplinan anugrah apapun. Mereka mungkin pernah menanggapi tantangan keselamatan dengan maju ke depan, menulis di kartu komitmen, bahkan memanjatkan doa pertobatan, tetapi anugrah sepertinya tidak mendidik mereka untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi, apalagi untuk menjalani hidup yang bijaksana, adil, dan beribadah. Pada hakikatnya, hidup mereka hari ini tidak berbeda dengan sebelum mereka beriman kepada Kristus.
Ibrani 12:8 "jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang". Dan Yesus sendiri berkata, "bukan setiap orang yang berseru kepadaKU: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKU yang di sorga"(Matius 7:21). Ahli waris hidup kekal bukanlah mereka yang membuat pengakuan pertobatan, melainkan mereka yang hidupnya menjadi bukti nyata pelatihan Allah, Bapa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar