Minggu, 31 Agustus 2014

Allah Sejati Mencipta Manusia, manusia mencipta pencipta yang dicipta.. Pdt. S. Tong

Yang mencipta manusia adalah Allah sejati, yang dicipta manusia adalah allah palsu.
Mengapa manusia mencipta allah palsu? karena kebutuhan dasar dan kerinduan hati manusia untuk menyembah. Penyelewengan manusia yang paling besar adalah menggunakan kreatifitas untuk mencipta sang pencipta palsu yang dicipta.
Allah sejati mencipta manusia yang mempunyai daya cipta, dari sebagian yang dicipta manusia menggunakan daya cipta dengan material yang dicipta, untuk mencipta pencipta yang dicipta, itulah pencipta yang palsu.
Manusia dicipta oleh Allah sejati menjadi Imam dan Raja supaya mengelola dunia dan bertanggungjawab kepada Allah sejati.
Kenapa Alkitab kita terima sebagai Kitab suci satu-satunya? Bukankah tiap agama juga memiliki kitab suci? Karena Alkitab adalah Kitab suci satu-satunya yang menunjuk dari titik permulaan dunia dijadikan hingga titik akhir dunia kiamat.
"Dengan ilah yang mana engkau membandingkan Aku? Akulah yang memulai dan yang menyempurnakan"
Kalau engkau mau hidup rukun dalam berbangsa dan bernegara, saling harus menghormati antara sesama? Toleransi kepada agama lain? Allah mu Allah sejati, allahku juga! Mereka mau kita melepaskan monotheisme.
Bila kita menyebut sembarang orang bapa, bapa kita yang sejati akan marah dan sakit hati. Kebenaran adalah mutlak, 2 tambah 2 adalah 4 tidak mungkin sekaligus 6 atau 8. kebebasan! Kerukunan beragama! Semua punya jawaban masing-masing?
Seorang guru bisa menilai jawaban ujian benar atau salah, tetapi jika ada anak murid yang tidak mau dikoreksi jawaban yang salah, murid itu bisa tidak sekolah supaya guru tidak dapat mengkoreksi. Banyak pendeta sekarang tidak mau dikoreksi, karena apa? Mereka tidak mau sekolah, supaya mereka bisa klaim ide mereka bermanfaat dan benar, dan orang lain tidak dapat mengkoreksi karena bukan guru, sama status. Kebenaran bukan seperti ini.

Kebebasan Beragama.. Pdt. S. Tong

Allah Membebaskan kita untuk menyembah kepada Allah yang benar.
Kepada umatNya yang tertindas di dalam perbudakan di tanah Mesir, kuasa dan politik Firaun, membawa umat Israel masuk dalam penyembahan agama yang salah., Allah berfirman kepada Firaun 'Biarlah umatKu keluar untuk menyembahKu di padang belantara', bangsa Israel keluar dari tanah Mesir karena Tuhan memberi hak kebebasan beragama yang benar.
Orang sudah jatuh dalam dosa sering mengartikan kebebasan dengan bebas pilih semau kita sesuai apa yang dirasa sendiri baik.
Apakah benar Allah sejati hanya satu? Orang Kristen dinilai arogan, karena klaim Allah cuma satu, dimana toleransi beragama?
Jika Allah mengatakan 'Akulah Allah mu diluar Aku tidak ada allah lain, dihadapanKu tidak boleh menyembah allah yang lain' bagaimana kita boleh berpikir ada banyak allah? Ini adalah perintah kebebasan beragama untuk mengikat agama yang salah dan supaya kita setia hanya kepada Allah sejati.
Abraham seorang diri dalam jamannya yang memegang kebenaran sejati wahyu umum yaitu Allah itu Esa, sehingga dari keturunan Abraham, Tuhan menetapkan janji keselamatan.

Senin, 25 Agustus 2014

Siapakah Sesamaku?.. William Hedriksen

Perumpaan tentang Orang Samaria yang baik.. Lukas 10,
Sebagian orang menafsirkan , orang yang berada dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Yeriko mewakili Adam, kepala umat itu. Ia meninggalkan kota sorgawi dan pergi turun ke kota bumi, kota yang najis. Tetapi setelah mengalihkan keinginannya ke bumi, ia jatuh ketangan para perampok, yaitu ia disergap oleh iblis dan para malaikatnya yang jahat. Para perampok ini menelanjangi dia dari pakaian kebenarannya yang asali. Mereka juga memukulinya, meninggalkan dia penuh luka, setengah mati ( setengah mati dalam dosa dan pelanggaran! ).
Imam dan orang Lewi itu mewakili Hukum Taurat dan korban-korban persembahan. Mereka tidak dapat menolong.
Tetapi orang Samaria yang baik itu, yaitu Yesus Kristus, sedang bepergian ke sana dan menolong orang berdosa yang malang itu. Orang Samaria yang bai ini merawat luka-lukanya dengan minyak Roh Kudus dan dengan anggur, yaitu darah kasih sayangNya. Ia kemudian meletakan orang malang itu ke atas keledaiNya sendiri, yaitu, di atas jasa-jasa kebenaranNya sendiri. Ia membawa orang malang itu ke sebuah penginapan, yaitu Gereja.
Hari berikutnya, orang Samaria yang baik itu memberi pemilik penginapan itu dua dinar, yaitu Firma dan Sakramen, supaya dengan itu ia bisa menyediakan kebutuhan rohani orang berdosa yang malang itu. Kemudian orang Samaria yang baik ini pergi dan berjanji akan kembali lagi.
Siapakah sesamaku? Kita seharusnya menjadi sesama bagi siapa saja yang Tuhan tempatkan di jalan kita.

Senin, 18 Agustus 2014

BEBAS itu Semau Gue??.. Pdt. S. Tong

Kita sering kali salah tafsir 'kebebasan' adalah sesuatu yang bersifat 'semau gue'. Tuhan menciptakan satu pria dan satu wanita, supaya dalam pernikahan manusia bebas menikmati sex seumur hidup dan terbebas dari sakit kelamin.
Bebas bukan berarti semau gue, bebas berarti saya dijamin didalam keamanan, kebahagiaan dan kesehatan dan perdamaian, itu adalah akibat kalau manusia taat akan hukum yang telah Tuhan berikan.
Ada orang bilang 'gerejamu tidak bebas! Di gereja ku ada kebebasan ; boleh teriak-teriak, bebas tepuk tangan, Alkitab bilang "dimana ada roh kudus , disitu ada kebebasan", jadi ada kebebasan mutlak bila ada roh kudus di gereja!'.
Apakah betul itu yang disebut kebebasan dengan roh kudus? Tentu saja tidak!
Coba ada dua orang itu memainkan 2 lagu berbeda pada waktu sama, walau tiap lagu itu sama indahnya mereka terdengar kacau balau karena tidak ada keharmonisan satu dengan yang lain. "orang menganggap aku mau apa yang aku mau itulah definisi kebebasan! Itu sama sekali tidak benar".
Mengapa arloji kadang sampai sebegitu mahal nilainya? Kadang arloji diciptakan spesial sampai terdiri lebih dari seribu parts terkait menjaga satu kebebasan melalui saling mengikat satu dengan yang lain, kalau ada roda parts yang semau dewe bekerja dan tidak bekerja, pasti fungsi arloji itu tidak akan normal.
Apa yang disebut kanker? Yaitu sebagian yang mau menonjol sendiri,.. Sebagian orang berpikir yang penting berkembang ,bertumbuh, ga perlu pusing kondisi orang lain,.. Yang dinamakan pertumbuhan itu harus stabil, seluruh bagian bertumbuh.
Motifasi Tuhan memberikan Taurat karena Tuhan mencintai kita.
Tuhan memberikan Turat bertujuan supaya manusia mencintai Tuhan, dan manusia mencintai sesama.

Jumat, 08 Agustus 2014

Hukum yang membebaskan.. Pdt. S. Tong

Orang Stoika sulit untuk menerima Tuhan Yesus karena mereka menganggap sudah paham hukum kasih, sudah cukup baik berperilaku dimata manusia tidak usah belajar lagi.
Orang Stoika mengajarkan berbuat baik, berdamai mengasihi sesama, hidup sederhana , persamaan hak antara pria dan wanita, kebijakan yang sangat baik dan anggun.
Seneca mengatakan, "Truth never make you rich, but truth set you free".
Yesus mengatakan, "kau harus mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan membebaskan engkau".
Mengapa Tuhan memberikan Taurat seperti Sepuluh Hukum Allah? Bukankah itu berisi larangan yang membatasi, bagaimana mengatakan Hukum membebaskan?
Jawaban : Tanpa ikatan yang benar tidak ada kebebasan yang suci. tanpa ikatan, kebebasan akan berubah menjadi keliaran / kebuasan. Ikatan adalah sesuatu yang mutlak harus ada supaya hidup tetap dapat berjalan teratur dan harmoni. Kebebasan yang mengikat itu membuat kita terjamin didalam kebebasan yang beres.
Contoh : seorang perempuan sedang ditawari untuk makanan tambahan, otomatis akan menjawab 'tidak , terima kasih' , kenapa sungkan? Karena mereka mengerti filsafat kebebasan, yaitu jika makan terlalu bebas nanti jalan menjadi tidak bebas.
Sedang laki-laki banyak tidak mengerti, bila ditawari makanan yang lezat, makan lagi dan lagi. Dia makan sebebasnya, dan bila sudah gendut jalannya menjadi tidak bebas. Baru menerima akibat kebebasan yang tidak membebaskan.
Apa gunanya sabuk? Untuk mengikatkan? Sabuk ini gambaran Taurat, ditujukan untuk mengikat dan membatasi hidup yang benar, Namun Laki-laki berdalih sabuk itu banyak lubang supaya dapat di adjust sesuai kebutuhan saat itu.
Orang yang sekarang berada dibalik penjara, karena dulu hidup terlalu bebas. Orang yang hidup mengikat diri seperti tidak ada kebebasan mutlak, dia boleh pergi kemana mau tanpa batasan, karena dia mengetahui ikatan mendatangkan kebebasan. Untuk itu bila kita sadar, kita sepatutnya bersyukur karena Tuhan menurunkan Taurat, hukum yang membebaskan.
Kalau jalan raya tidak dibatasi dengan rambu lalu lintas seperti lampu merah, apakah jalan menjadi lebih bebas? Lebih bebas masuk kuburan. Rambu lalu lintas harus ada untuk menjaga kita membebaskan kita dari maut.
Allah yang rela membatasi diri adalah panutan yang adil. Kita tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang membuat aturan namun pemimpin itu tidak menjalankan hukum itu sendiri. Hukum kebenaran itu mengikat kita, itu sebab nampak Allah yang membebaskan kita seperti diikat oleh kebajikan Allah sendiri, diikat oleh kesucian dan cinta kasih dan semua aspek atribut Allah.