Rabu, 08 Januari 2014

Ketaatan Menunjukan Persahabatan Kita dengan Kristus(1Sam15).. C.Spurgeon

Berapapun yang dapat kita berikan, kita berkewajiban untuk memberikannya dengan sukacita. tapi jika kita berpikir bahwa setiap pemberian dapat berfungsi sebagai pengganti ketaatan pribadi, kita salah besar.
Membawa kekayaan dan tidak menyerahkan hati kita adalah seperti memberi kotaknya dan mencuri perhiasannya. Betapa beraninya kita membawa korban kita dengan tangan kusta? kita sendiri harus dibersihkan dalam darah penebusan sebelum kita dapat diterima, dan hati kita harus diubah sebelum persembahan kita dapat menjadi murni di mata Allah.
Yang lain telah membayangkan bahwa mereka harus menunjukan keramah-tamahan kepada Kristus dengan beberapa tindakan hebat dari mempermalukan diri sendiri, kususnya dimasa lalu, dipercaya bahwa 'Kesengsaraan dan upah berjalan bersama--alhasil orang menyiksa diri supaya mereka dapat menyenangkan Allah'. Selama berhari-hari mereka tidak mandi percaya bahwa dengan cara ini, mereka memperoleh kesucian. Saya tidak percaya bahwa Yesus menganggap seseorang lebih menjadi sahabatNya karena ia kotor.
Beberapa orang memakai kemeja kasar yang terbuat dari bulu kuda. saya tidak merasa bahwa Tuhan Yesus menganggap ini sebagai tindakan bersahabat. bila sahabat kita melakukan hal itu untuk menyenangkan kita, maka kita mungkin akan berkata, 'Tolong biarkan makhluk malang itu mengenakan apa pun yang paling nyaman baginya, dan itu akan paling menyenangkanku'.
Yesus yang penuh kasih tidak senang dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan; memaksa tubuh seseorang untuk disia-siakan bukanlah ajaranNya.
Yohanes pembabtis telah menjadi seorang pertapa, tapi Yesus sudah pasti bukan. IA datang 'makan dan minum', seorang manusia diantara manusia. IA tidak datang untuk menuntut kita hidup dalam pertapaan dan biara, kalau tidak IA tidak akan pernah terlihat hadir dalam pesta makan besar.
IA berkata, 'Kamu adalah sahabatKU, jikalau kamu berbuat apa yang KUperintahkan kepadamu' tapi IA tidak memerintahkan anda untuk kelaparan atau memakai pakaian dari karung atau mengasingkan diri. Kesombonganlah yang menciptakan hal-hal ini, tapi Kasih Karunia mengajarkan Ketaatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar