Jumat, 08 Agustus 2014

Hukum yang membebaskan.. Pdt. S. Tong

Orang Stoika sulit untuk menerima Tuhan Yesus karena mereka menganggap sudah paham hukum kasih, sudah cukup baik berperilaku dimata manusia tidak usah belajar lagi.
Orang Stoika mengajarkan berbuat baik, berdamai mengasihi sesama, hidup sederhana , persamaan hak antara pria dan wanita, kebijakan yang sangat baik dan anggun.
Seneca mengatakan, "Truth never make you rich, but truth set you free".
Yesus mengatakan, "kau harus mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan membebaskan engkau".
Mengapa Tuhan memberikan Taurat seperti Sepuluh Hukum Allah? Bukankah itu berisi larangan yang membatasi, bagaimana mengatakan Hukum membebaskan?
Jawaban : Tanpa ikatan yang benar tidak ada kebebasan yang suci. tanpa ikatan, kebebasan akan berubah menjadi keliaran / kebuasan. Ikatan adalah sesuatu yang mutlak harus ada supaya hidup tetap dapat berjalan teratur dan harmoni. Kebebasan yang mengikat itu membuat kita terjamin didalam kebebasan yang beres.
Contoh : seorang perempuan sedang ditawari untuk makanan tambahan, otomatis akan menjawab 'tidak , terima kasih' , kenapa sungkan? Karena mereka mengerti filsafat kebebasan, yaitu jika makan terlalu bebas nanti jalan menjadi tidak bebas.
Sedang laki-laki banyak tidak mengerti, bila ditawari makanan yang lezat, makan lagi dan lagi. Dia makan sebebasnya, dan bila sudah gendut jalannya menjadi tidak bebas. Baru menerima akibat kebebasan yang tidak membebaskan.
Apa gunanya sabuk? Untuk mengikatkan? Sabuk ini gambaran Taurat, ditujukan untuk mengikat dan membatasi hidup yang benar, Namun Laki-laki berdalih sabuk itu banyak lubang supaya dapat di adjust sesuai kebutuhan saat itu.
Orang yang sekarang berada dibalik penjara, karena dulu hidup terlalu bebas. Orang yang hidup mengikat diri seperti tidak ada kebebasan mutlak, dia boleh pergi kemana mau tanpa batasan, karena dia mengetahui ikatan mendatangkan kebebasan. Untuk itu bila kita sadar, kita sepatutnya bersyukur karena Tuhan menurunkan Taurat, hukum yang membebaskan.
Kalau jalan raya tidak dibatasi dengan rambu lalu lintas seperti lampu merah, apakah jalan menjadi lebih bebas? Lebih bebas masuk kuburan. Rambu lalu lintas harus ada untuk menjaga kita membebaskan kita dari maut.
Allah yang rela membatasi diri adalah panutan yang adil. Kita tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang membuat aturan namun pemimpin itu tidak menjalankan hukum itu sendiri. Hukum kebenaran itu mengikat kita, itu sebab nampak Allah yang membebaskan kita seperti diikat oleh kebajikan Allah sendiri, diikat oleh kesucian dan cinta kasih dan semua aspek atribut Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar